Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele

Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele - Hallo sahabat calanthes1175, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel lainnya, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele
link : Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele

Baca juga


Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele

Panduan lengkap budidaya ikan lele

 Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam  kepadatan tinggi Panduan lengkap budidaya ikan lele
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini mempunyai tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat ibarat ini, budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan kalau dilakukan secara intensif.
Terdapat dua segmen perjuangan budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen pembesaran. Segmen pembenihan betjuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi. Pada kesempatan kali ini alamtani akan membahas tahap-tahap persiapan budidaya ikan lele segmen pembesaran.

Penyiapan kolam daerah budidaya ikan lele

Ada aneka macam macam tipe kolam yang sanggup dipakai untuk tempat budidaya ikan lele. Setiap tipe kolam mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing kalau ditinjau dari segi perjuangan budidaya. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada.
Tipe-tipe kolam yang umum dipakai dalam budidaya ikan lele ialah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita akan membahas kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak dipakai oleh para peternak ikan. Sebagai pengetahuan tambahan. Tahapan yang harus dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah sebagai berikut:

a. Pengeringan dan pengolahan tanah

Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu. Lama pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Sebagai patokan, apabila permukaan tanah sudah retak-retak, kolam sanggup dianggap sudah cukup kering.
Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang mengakibatkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut sanggup bekembang dari periode budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati.
Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah diharapkan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun di dalam tanah.
Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk alasannya menyimpan gas-gas beracun ibarat amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak dimakan ikan.

b. Pengapuran dan pemupukan

Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang dipakai ialah dolomit atau kapur tohor.
Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah supaya kapur meresap ke potongan dalam. Dosis yang diharapkan untuk pengapuran ialah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan.
Langkah selanjutnya ialah pemupukan. Gunakan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan ialah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya ialah urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air ibarat fitoplankton dan cacing. Biota tersebut berkhasiat untuk masakan alami ikan lele.

c. Pengaturan air kolam

Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele ialah 100-120 cm. Pengisian kolam dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air hingga batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu.
Dengan kedalaman ibarat itu, sinar matahari masih sanggup tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam ibarat fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan.
Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara bersiklus sesuai dengan pertumbuhan ikan lele hingga pada ketinggian ideal.
 Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam  kepadatan tinggi Panduan lengkap budidaya ikan lele

Pemilihan benih ikan lele

Tingkat kesuksesan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Ada beberapa jenis ikan lele yang biasa dibudidayakan di Indonesia.
Kami merekomendasikan jenis ikan lele sangkuriang yang dikembangkan  Sukabumi. Ikan lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan dari lele dumbo. BBPBAT menyebarkan ikan lele sangkuriang karena kualitas lele dumbo yang ketika ini beredar di masyarakat semakin menurun dari waktu ke waktu.
Benih ikan lele sanggup kita dapatkan dengan cara membeli atau melaksanakan pembenihan ikan lele sendiri. Untuk menciptakan pembenihan sendiri.

a. Syarat benih unggul

Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus air dan sanggup bertahan berarti gerakan renangnya baik.
Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata supaya ikan sanggup tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.

b. Cara menebar benih

Sebelum benih ditebar, lakukan pembiasaan iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit supaya terjadi pembiasaan suhu daerah benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih.
Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang sanggup ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm ketika benih ditebar. Hal ini menjaga supaya benih ikan sanggup menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya diubahsuaikan dengan ukuran badan ikan hingga mencapai ketinggian air yang ideal.
Menentukan kapasitas kolam
Berikut ini cara menghitung kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele secara intensif. Asumsi kedalaman kolam 1-1,5 meter (kedalaman yang dianjurkan). Maka kepadatan tebar bibit lele yang dianjurkan ialah 200-400 ekor per meter persegi. Contoh, untuk kolam berukuran 3 x 4 meter maka jumlah bibit ikannya minimal (3×4) x 200 = 2400 ekor, maksimal (3×4) x 400 = 4800 ekor.
Catatan: kolam tanah kapaistasnya lebih sedikit dari kolam tembok.

Pakan untuk budidaya ikan lele

Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik ialah pakan yang memperlihatkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR ialah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan.
Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan santunan pakan utama dan pakan komplemen secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal,.

a. Pemberian pakan utama

Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele ialah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral.
Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Tinggal kita pandai-pandai menentukan mana yang sanggup dipercaya. Ingat, jangan hingga membeli pakan kadaluarsa.
Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, kemudian timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua ahad menjelang panen, persentase santunan pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.
Jadwal santunan pakan sebaiknya diubahsuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi santunan pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu santunan pakan sanggup pagi, siang, sore dan malam hari.
Ikan lele merupakan binatang nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan santunan pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan ketika ikan lele bernafsu menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat malas untuk menyantapnya.

b. Pemberian pakan tambahan

Selain pakan utama, sanggup dipertimbangkan juga untuk memberi pakan tambahan. Pemberian pakan komplemen sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yang menguras kantong.
Apabila kolam kita akrab dengan pelelangan ikan, sanggup dipertimbangkan santunan ikan rucah segar. Ikan rucah ialah hasil ikan tangkapan dari bahari yang tidak layak dikonsumsi insan alasannya ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Bisa juga dengan menciptakan belatung dari adonan ampas tahu.
Keong mas dan limbah ayam sanggup diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahannya sanggup dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, kemudian dicincang. Untuk limbah ayam bersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele.
Satu hal yang harus diperhatikan dalam mengatakan pakan ikan lele, jangan hingga telat atau kurang. Karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni suka memangsa sejenisnya. Apabila kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa ikan yang lebih kecil.

Pengelolaan air

Hal penting lain dalam budidaya ikan lele ialah pengelolaan air kolam. Untuk mendapat hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga.
Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunan tersebut akan menjadikan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya amis busuk.
Apabila sudah muncul amis busuk, buang sepertiga air potongan bawah. Kemudian isi lagi dengan air baru. Frekuensi pembuangan air sangat tergantung pada kebiasaan pemberian pakan. Apabila dalam pemberian pakan banyak menjadikan sisa, pergantian air akan lebih sering dilakukan.

Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator ibarat linsang, ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada saluran dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam.
Penyakit pada budidaya ikan lele sanggup tiba dari protozoa, basil dan virus. Ketiga mikroorganisme ini mengakibatkan aneka macam penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya ialah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor.
Untuk mencegah timbulnya penyakit abuh ialah dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga sanggup terjangkit penyakit non-infeksi ibarat kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh wacana pengendalian penyakit

Panen budidaya ikan lele

Ikan lele sanggup dipanen sesudah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu sanggup dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram per ekor.
Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan supaya tidak buang kotoran ketika diangkut. Pada ketika ikan lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele menurut ukurannya. Pemisahan ukuran berdampak pada harga. Ikan lele yang sudah disortasi menurut ukuran akan meningkatkan pendapatan bagi peternak.


Demikianlah Artikel Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele

Sekianlah artikel Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele dengan alamat link https://calanthes1175.blogspot.com/2010/06/panduan-lengkap-budidaya-ikan-lele_30.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel