Budidaya Bandeng

Budidaya Bandeng - Hallo sahabat calanthes1175, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Budidaya Bandeng, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel lainnya, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Budidaya Bandeng
link : Budidaya Bandeng

Baca juga


Budidaya Bandeng

Budidaya Bandeng

 Ikan bandeng merupakan ialah satu jenis  ikan penghasil protein hewani yang tinggi Budidaya Bandeng 
A. Pendahuluan.
Ikan bandeng merupakan ialah satu jenis ikan penghasil protein hewani yang tinggi. Usaha intensifikasi budidaya perlu dilakukan lantaran rendahnya produktivitas bandeng dengan budidaya tradisional. Peningkatan sistem budidaya juga harus diikuti dengan penggunaan teknologi baru. PT. NATURAL NUSANTARA menunjukkan teknologi yang diharapkan dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan).
B. Sifat Biologis.
Bandeng termasuk golongan ikan herbivora , yaitu bangsa ikan yang mengkonsumsi tumbuhan. Mampu mencapai berat rata-rata 0,6 kg pada usia 5 – 6 bulan dengan pemeliharaan yang intensif.
C. Penyediaan Benih.
Usaha penyediaan benih (nener) secara kontinyu dengan mutu yang baik dilakukan dengan sistem pembenihan yang intensif pada kolam-kolam khusus, yaitu kolam pematangan induk, pemijahan, peneneran dan kolam pembsaran. Dalam pembenihan bandeng langkah yang dilakukan ialah :
1. Pemilihan induk yang unggul . Induk yang unggul akan menurunkan sifat-sifatnya kepada keturunannya, Ciri-cirinya :
  • bentuk normal, perbandingan panjang dan berat ideal.
  • ukuran kepala relatif kecil, diantara satu peranakan pertumbuhannya paling cepat.
  • susunan sisik teratur, licin, mengkilat, tidak ada luka.
  • gerakan lincah dan normal.
  • umur antara 4 5 tahun.
2. Merangsang pemijahan. Kematangan gonad sanggup dipercepat dengan penggunaan hormone LHRH (Letuizing Hormon Releasing Hormon) melalui suntikan.`
3. Memijahkan. Pemijahan ialah pencampuran induk jantan dan berina yang telah matang sel sperma dan sel telurnya semoga terjadi pengeluaran (ejakulasi) kedua sel tersebut. Setelah berada di air, sel sperma akan membuahi sel telur lantaran sistem pembuahan ikan terjadi diluar tubuh. Pemijahan dilakukan pada kolam khusus pemijahan
4. Penetasan. Telur yang mengapung di kolam pemijahan menetas sehabis 24 – 26 jam dari awal pemijahan. Telur yang telah menetas akan menjadi larva yang masih memiliki cadangan makanan dari kuning telur induk, sehingga belum perlu diberi pakan sampai umur 2 hari.
5. Merawat benih. Setelah berumur 9 hari larva dipindahkan ke kolam pemeliharaan nener . Di kolam ini larva diberi pakan alami berupa plankton. Penumbuhan plankton dilakukan dengan pemupukan dan pengapuran. Pemupukan yang sempurna ialah dengan pupuk TON (TAMBAK ORGANIK NUSANTARA) yang mengandung banyak sekali unsur mineral penting untuk pertumbuhan plankton, diantaranya N,P,K,Mg, Ca, Mg, S, Cl dan lain-lain, juga dilengkapi dengan asam humat dan vulvat yang mempu memperbaiki tekstur dan meningkatkan kesuburan tanah dasar kolam dengan takaran 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 pada tiap pemasukan air. Waktu peneneran 8 minggu. Pakan yang diberikan berupa tepung dengan kadar protein 30%. Untuk menambah nutrisi pakan pencampuiran pakan dengan VITERNA Plus dan POC NASA dengan takaran 2 – 5 /kg pakan sangat diperlukan, lantaran VITERNA Plus dan POC NASA mengandung unsur-unsur mineral penting yaitu N,P,K,Mg,Fe,Ca,S dan lain-lain, vitamin, protein dan lemak untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan nener.

D. Pembesaran.
Setelah dipelihara di kolam peneneran selama 8 minggu, bandeng dipindahkan ke kolam pembesaran. Teknis pembesaran bandeng mencakup beberapa hal, yaitu :
1. Persiapan lahan.
Tahap ini dilakukan sebelum pemasukan air. acara yang dilakukan selama persiapan lahan ialah :
  • Pencangkulan dan pembalikan tanah. Bertujuan untuk membebaskan senyawa dan gas beracun sisa budidaya hasil dekomposisi materi organik baik dari pakan maupun dari kotoran. Selain itu dengan menjadi gemburnya tanah, aerasi akan berjalan dengan baik sehingga kesuburan lahan akan meningkat.
  • Pengapuran. Selama budidaya, ikan memerlukan kondisi keasaman yang stabil yaitu pada pH 7 – 8. Untuk mengembalikan keasaman tanah pada kondisi tersebut, dilakukan pengapuran lantaran penimbunan dan pembusukan materi organik selama budidaya sebelumnya menurunkan pH tanah. Pengapuran juga menjadikan kuman dan jamur pembawa penyakit mati lantaran sulit sanggup hidup pada pH tersebut. Pengapuran dengan kapur tohor, dolomit atau zeolit dengan takaran 1 TON /ha atau 10 kg/100 m2.
  • Pemupukan. Fungsi utama pemupukan ialah menunjukkan unsur hara yang diharapkan bagi pertumbuhan pakan alami, memperbaiki struktur tanah dan menghambat perembesan air pada tanah-tanah yang tidak kedap air (porous). Penggunaan TON untuk pemupukan tanah dasar kolam sangat tepat, lantaran TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, dan asam-asam organik utama menunjukkan bahan-bahan yang diharapkan untuk peningkatan kesuburan lahan dan pertumbuhan plankton. Dosis pemupukan TON ialah 5 botol/ha atau 25 gr/100 m2.
  • Pengelolaan air. sehabis dilakukan pemupukan dengan TON, air dimasukkan sampai setinggi 10 – 20 cm kemudian dibiarkan beberapa hari, untuk menumbuhkan bibit-bibit plankton. Air dimasukkan sampai setinggi 80 cm atau menyesuaikan dengan kedalaman kolam.
2. Pemindahan nener. Setelah plankton tumbuh (warna air hijau) dan kecerahan sedalam 30 – 40 cm, nener di kolam peneneran dipindahkan ke kolam pembesaran dengan hati-hati dengan pembiasaan terhadap lingkungan yang baru.
3. Pemberian Pakan. Sesuai dengan sifat bandeng yang termasuk binatang herbivore, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan yang ada di kolam. Tumbuhan yang disukai bandeng ialah lumut, ganggang dan klekap. Untuk mempercepat pertumbuhan, perlu pakan buatan pabrik, dengan standar nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal dengan kadar protein minimal 25 – 28 %.
Sebagai binatang herbivora, unsur tumbuhan dalam pakan memang sangat penting,. Oleh lantaran itu, sebaiknya materi baku unsur protein harus didominasi dari sumber tumbuhan atau nabati dari tepung kedelai atau bungkil kacang tanah. Sebagai contoh derma pakan ialah : Jumlah pakan 5 – 7% dari berat badan. Waktu derma 3 – 5 kali sehari.
Penambahan VITERNA Plus dan POC NASA pada pakan buatan merupakan pilihan yang sempurna untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh bandeng. VITERNA Plus dan POC NASA mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin akan menambah kandungan nutrisi pakan. Dosis pencampuran VITERNA Plus dan POC NASA dengan pakan buatan ialah 2 – 5 cc/kg pakan dengan cara :
  • Timbang pakan sesuai dengan kebutuhan bandeng.
  • Basahi pakan dengan sedikit air semoga pencampuran dengan VITERNA Plus dan POC NASA sanggup merata.
  • Campurkan VITERNA Plus dan POC NASA sesuai jumlah pakan yang diberikan dengan takaran 2 – 5 cc/kg pakan.
  • Pakan siap untuk diberikan.
Pemberian pakan dengan mengembangkan secara merata pada seluruh areal kolam, semoga seluruh bandeng sanggup pakan.

V. Pengendalian hama dan Penyakit.
Penyakit penting yang sering menyerang bandeng ialah :
  • Pembusukan sirip, disebabkan oleh bakteri. Gejalanya sirip membusuk dari potongan tepi.
  • Vibriosis. Disebabkan oleh kuman Vibriosis sp , gejalanya nafsu makan turun, pembusukan sirip, dan potongan perut infeksi oleh cairan.
  • Penyakit oleh Protozoa. Gejalanya nafsu makan hilang, mata buta, sisik terkelupas, insang rusak, banyak berlendir.
  • Penyakit oleh cacing renik. Sering disebabkan oleh cacing Diploctanum yang menyerang potongan insang sehingga menjadi pucat dan berlendir.
Penyakit dari bakteri, benalu dan jamur disebabkan lingkungan yang buruk, dan penurunan daya tahan tubuh ikan. Penurunan kualitas lingkungan disebabkan oleh tingginya timbunan materi organik dan pencemaran lingkungan dari pedoman sungai.. Bahan organik dan kotoran akan membusuk dan manghasilkan gas-gas yang berbahaya. Ketahanan tubuh ikan ditentukan konsumsi nutrisinya. Maka cara pengendalian penyakit harus menitikberatkan pada kedua faktor tersebut. Untuk mengatasi penurunan kualitas lingkungan sanggup dilakukan perlakuan TON dengan takaran 5 botol/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 yang mengandung unsur mineral dan asam-asam organik penting yang bisa menetralkan banyak sekali gas berbahaya hasil pembusukan kotoran dalam kolam dan unsur mineral akan menyuburkan plankton sebagai pakan alami. Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dalam jumlah yang ideal, perlu diberikan pakan dengan standar protein yang sesuai serta dengan penambahan/pencampuran VITERNA Plus dan POC NASA pada pakan buatan. VITERNA Plus dan POC NASA dengan kandungan mineral-mineral penting, vitamin, asam organic, protein dan lemak akan menambah dan melengkapi nutrisi pakan, sehingga ketahanan tubuh untuk hidup dan berkembang selalu tercukupi.



Demikianlah Artikel Budidaya Bandeng

Sekianlah artikel Budidaya Bandeng kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Budidaya Bandeng dengan alamat link https://calanthes1175.blogspot.com/2010/06/budidaya-bandeng_28.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel